Kepercayaan yang di hancurkan, sehingga tidak lagi tersisa. ------ Setelah menjemput Akbar, anaknya di praschool yang kebetulan dekat dengan rumah sakit tempat Shania bertugas. Akbar tiba - tiba saja mengajak nya untuk membeli sebuah mainan. Jadilah, Shania harus menuruti permintaan Akbar. Mereka mengunjungi sebuah pusat perbelanjaan terdekat. Akbar langsung mengajaknya menuju toko mainan. Anak laki - laki itu menarik tangan nya menyusuri setiap rak mainan. Namun, tidak ada yang kunjung ingin di ambil juga. "Sayang, sebenarnya mau mainan apa ?" Tanya Shania, dengan sedikit berjongkok agar bisa sejajar dengan anak nya. "Mo, yobot tayak Bang Yafa " jawab Akbar dengan mata melirik ke setiap sudut toko mainan. Shania menaikkan satu alisnya, berfikir sebentar. Lalu