Dua puluh Delapan

1189 Kata

     Sheira terbangun dari tidurnya karena mimpi buruk. Napasnya tersengal, keringat membasahi gaun tidurnya. Sheira langsung meraih hp di nakas, dan melihat jam. Sudah dini hari, dan Ares belum mengabari nya. Membuatnya khawatir bukan main. Merasa haus, Sheira memutuskan untuk keluar dari dalam kamarnya. Ia berjalan menuju lantai satu, rumah sudah sepi, lampu juga sudah di padam kan. Hanya lampu teras yang dibiarkan menyala. Saat ia akan berbelok menuju dapur, matanya menangkap sesuatu yang aneh. Tepat nya di sofa ruang tamu, ada sepasang kaki yang menggantung di lengan sofa. Membuatnya mengerutkan dahinya. Ia meletakkan gelas kosong yang ia bawa dari kamar di atas meja. Lalu berjalan menuju sklar lampu agar ia mendapat penerangan. Klap Lampu menyala di seluruh rumah besar da

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN