#42

1612 Kata

Rosa menangis, menangisi kelakuannya yang jahat terhadap mereka. Ia mengecewakan mereka untuk yang pertama kalinya. Ia membuat mereka menangis untuk yang pertama kalinya. Ia merasa sungguh tak berguna. Ada yang mengetuk dan membuka pintu kamar Rosa. Langkah kaki mendekat ke arahnya. Ia tak tahu siapa yang datang karena ia membelakangi pintu kamar. Seseorang itu membelai rambutnya, Rosa bangun dan memeluknya. Menangis dengan puas di dalam dekapannya. Rosa butuh pelukan ini, pelukan Ibu. "Tenang sayang. Jangan menangis lagi ya, semua akan baik-baik saja." Ibu berusaha menenangkan Rosa dengan lembut. Ia masih menangis. "Maafkan Rosa, Ibu. Rosa, jahat sama ayah dan Ibu. Rosa sudah mengecewakan kalian semua," ucap Rosa menangis sesegukan. "Kami memang kecewa, Nak. Tapi kebahagiaan anak kami

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN