"Kak Al?" Kerutan di dahinya berubah datar, dia tersenyum kecil saat membantuku bangun. "Ya, ini aku." Dia memegang pinggangku, membuat debaran aneh saat melihat iris matanya. Aku menepis tangannya dan berdiri tegak, memegang bagian depan mobil sebagai penyangga tubuh. "Apa yang Kak Al lakukan di sini?" "Survei lapangan untuk pesta tahun baru," jawabnya. "Sejauh ini? Sampai ke luar kota?" tanyaku. "Ya, aku penduduk asli kota ini. Jadi survei lokasinya ke sekitar sini, kan?" Dia kemudian mengamatiku. “Kau sendiri sedang apa di sini?” “Aku...” Sebelum kalimatku meluncur, Zul dan Ero mendekat. “Seperti yang aku katakan tadi, Al, aku meninjau lokasi di sini untuk pembuatan hotel baru Ayah,” kata Zul. Alif mendengus. “Sampai sejauh ini, ya, Zul? Lagipula bangunan ini masih dalam sengke