BAB 52 – Akhirnya Penyatuan

1942 Kata

Bangun pagi, penyakit malu Safana kambuh. Dari membuka mata sampai menjelang siang, dia enggan bertatapan lebih dari lima detik pada Shaka. Tidak mau berlama-lama bicara, bahkan berusaha sibuk supaya tidak terjebak berdua-duaan yang berujung membuatnya canggung. Seisi villa tentu dibuat bingung, namun di sisi lain memaklumi karena sudah paham betul seperti apa suasana pengantin baru. Semacam kikuk, canggung dan terlihat menggelikan. Resepsi kemarin diadakan di salah satu villa terbesar milik Daniswara tapi atas nama Shaka. Suasana pegunungan yang sejuk menambah keindahan tersendiri. Mereka ingin vibes yang beda, untuk itu memilih melangsungkan pernikahan di tempat ini, lagipula jaraknya tidak jauh dari kota. Ibu sendiri tidak keberatan sama sekali karena rumah terlalu kecil kalau digunak

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN