Keesokan harinya, Zka memutuskan untuk mengunjungi pondok itu sebelum pergi ke sekolahnya. Ia menyelundupkan jatah sarapannya ke dalam tas untuk diberikan pada pemuda itu. Zka mengintip ke dalam pondok dan melihat pemuda itu masih terbaring di sofa dengan posisi yang sama seperti saat ditinggalkannya kemarin sore. Rasa panik langsung menguasainya. Ia berlari ke arah pemuda itu dan mengguncangnya. "Hei! Bangunlah! Jangan mati!" serunya ketakutan. "Aku masih hidup," gumam pemuda itu. "Ya, Tuhan! Syukurlah!" seru Zka lega. Pemuda itu menoleh dan memandangi Zka. "Untuk apa kau datang ke sini lagi, Gadis Kecil?" "Tentu saja karena aku mengkhawatirkanmu." Zka duduk di lantai kemudian mengeluarkan isi tasnya. "Aku membawakan makanan untukmu. Ayo, makan!" "Dari mana kau mendapatkan makanan i