“ Pah, kok ada yang tegang di bawah? “ tanya Amel yang membuat Bian langsung memejamkan matanya kuat untuk menahan hasratnya. “Ya tegang, Sayang. Sayang kenapa minta peluk pagi-pagi begini. Tiba-tiba lagi. " Ujar Bian tanpa membuka matanya, karena Bian sepertinya sedang berusaha untuk menahan hasratnya. Mendengar ucapan Bian, Amel langsung melepaskan pelukannya, dan sedikit menjauh dari Bian, hingga Bian membuka kedua matanya dan menatap Amel. "Kenapa? " tanya Bian ” Papa kan lagi kerja. Masa peluk doang Papa langsung nafsu. Kek aneh. " Kata Amel yang langsung berlari masuk ke dalam kamar, membuat Bian mendesah kasar sambil menggelngkan kepalanya heran, kenapa Amel suka banget menggoda dirinya hingga memancing nafsunya, Padahal Bian tahu Amel masih belum siap untuk dia unboxing. Bian