Sang waktu terus berlari, meninggalkan kemarin yang tidak akan pernah mungkin bisa diulang kembali. Perjalanan hidup seseorang memang tidak pernah bisa ditebak. Seperti halnya kisah cinta Aksa dan Sifa yang penuh liku dan drama, hingga bisa sampai pada kebahagiannya saat ini. Menginjak bulan terakhir kehamilannya Sifa masih terlihat santai menjalani aktivitas rutinnya. Tempatnya bekerja adalah rumah sakit, tentu saja itu yang membuatnya tidak perlu khawatir kalau sewaktu-waktu pecah ketuban. Lagipula dia sudah memutuskan untuk sementara tidak praktek dulu, fokus pada tugasnya sebagai pimpinan utama rumah sakit supaya tidak kewalahan dan berdampak terhadap kandungannya. "Mbak Sifa siang mau makan apa?" tanya Rena yang berdiri di samping meja kerja Sifa menunggu berkas yang sedang kakak ip