CHAPTER 30

1600 Kata

Stefan perlahan membaringkan tubuhnya kembali. Ia menarik selimut sampai menutupi seluruh tubuhnya dan mencoba untuk tertidur. Svetlana hanya bisa tersenyum kecut. Ia lantas meninggalkan kamar Stefan untuk mengerjakan hal lainnya sambil menunggu dokter keluarga mereka kemari. Stefan tak bisa ditebak, pria itu selalu punya pemikiran tersembunyi dan ia juga tidak punya waktu untuk menebak isi pikirannya. Setelah pintu tertutup rapat, Stefan membuka selimutnya. Dia melangkah ke pintu balkon untuk dapat menikmati semilir angin yang berhembus. Sinar matahari juga berada di titik yang bagus sehingga tidak membuat kulit merasa terbakar. Pria itu berdiri di pinggir balkon sambil menatapi beberapa tukang kebun yang tengah memotongi rumput-rumput liar yang merusak keindahan taman kecil di belaka

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN