"Aku bercanda, Al. Kau cepat sekali marah," Stefan mengedipkan sebelah matanya kepada sang istri. Alaina hanya menggeleng tidak percaya karena kelakuan mantan pemimpin mafia ini. "Uhm... Stefan... Kau tahu, kan? Mansion kita lagi-lagi dijadikan tempat kejadian perkara dan untuk saat ini kita tidak punya tempat tinggal." Stefan menghela napasnya. Sialan sekali memang, tapi tidak mengapa. Dia bukan pria miskin, apapun pasti bisa ia dapatkan karena dia memang punya tabungan yang berlimpah walau dulu Stefan mendapatkannya dengan cara yang tidak lazim, yakni melakukan jual beli narkoba serta membunuh para pengusaha kaya. Namun, ia rasa itu tak akan jadi masalah besar karena tabungan itu memang miliknya sendiri. "Tidak apa-apa. Kita akan membeli sebuah rumah yang tidak terlalu besar di daera