"Kamu langsung pulang saja dengan Pak Lutfi. Aku tunggu Zain." Pasangan suami istri itu sudah berada di pelataran bandara. Pak Lutfi, supir pribadi mereka sudah menunggu dengan berdiri di sisi pintu mobil. "Ok!" "Wah, semangat sekali. Apakah kamu begitu senang aku suruh pulang?" Darren pura-pura kesal. "Terus aku harus bagaimana dan kemana?" Audi menatap suaminya bingung. "Kamu 'kan memang harus ke kantor. Sedangkan aku, ehm ... apalagi selain diam di rumah dan menunggu kamu pulang." Dua orang itu masih saja terlibat dalam pembicaraan yang tak penting. Beberapa orang yang lewat di sekitar mereka, sempat menengok sebab aura Darren yang tidak bisa dianggap remeh. "Apakah kamu masih mau berdebat hal sepele seperti ini, Darren? Atau kamu memang sengaja ingin berlama-lama supaya oran