Ruang keluarga tempat favorit Audi kala masih tinggal bersama kedua orang tua dan adiknya, saat ini hanya terlihat Bagas yang begitu serius menatap layar laptop di depan. Pemuda itu sampai tidak menyadari kehadiran sang kakak yang siang itu harus rela menanggalkan ego-nya yang sedang marah dan kesal pada Darren demi sebuah izin. "Enggak kuliah?" tanya Audi yang langsung duduk di dekat Bagas. "Eh, Mbak. Udah datang. Sukses, yah?" sahut Bagas tersenyum meledek. "Sukseslah ... apa kamu pikir sesulit itu Darren kasih aku izin?" "Siapa pun tahu Mas Darren kaya gimana. Aku malah berpikir bakal dapat telepon dari Mbak dan ngasih kabar kalau enggak bisa ke sini." Kali ini Audi tidak menyahut. Tak mungkin ia memberi tahu Bagas kalau ada kompensasi yang ia harus berikan pada suaminya yang m*