54

1494 Kata

Celia terbangun ketika cahaya matahari terasa menyilaukan matanya. Di sisi ranjang tampak Azka sedang menggenggam tangannya dengan wajah tertunduk. Hei... ia tidak cuma tertunduk tapi menangis. Bahu suaminya bergetar. Celia memandang sekeliling. Dengan  selang infus ditangan ia segera menyadari bahwa mereka sedang berada di sebuah rumah sakit. "Mas" panggilnya. Azka mengangkat  wajahnya serta memandang Celia sedih. "Mas kenapa? Tanya Celia lagi. "Aku baik baik aja kan?" Aku harus mulai darimana love? Tanya Azka dalam hati. "Ya, kamu baik baik aja" jawab Azka akhirnya Celia menggeser posisinya agar merasa lebih nyaman. Namun sepertinya  ada yang salah pada perutnya. Sangat tidak nyaman. Tiba tiba ia merasa ada yang mengganjal pada inti tubuhnya. Sejenak ia meraba. Ada pembalut? Apakah

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN