Kabar Tak Menyenangkan

1309 Kata

Shilla tengah sibuk mengetik laporan, saat ponsel miliknya bergetar. Ia memilih mengabaikan ponselnya. Saat ini, laporannya lebih penting dibanding apa pun. Ponsel kembali bergetar. Kembali Shilla mengabaikannya. Saat ketiga kalinya ponsel itu bergetar, baru lah, Shilla meraih ponsel tersebut. Alis Shilla berkerut, kala menatap nama yang terpampang di layar. Ia merasa gugup, entah apa sebabnya. "Halo, Mas," sapa Shilla, begitu ia menjawab panggilannya. "Shilla? Ini Mbak Lala." Jantung Shilla berdebar, kala mendengar suara yang menjawab di seberang sana bukanlah sang kakak. Melainkan, kakak iparnya. "Iya, Mbak? Tumben nelpon." Terdengar suara isak di seberang sana. Shilla merasa, ada yang tak beres saat ini. "Bapak, Shil." Tubuh Shilla menegang, kala kakak ipar membawa nama bapakn

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN