“Siapa namamu?” tanya King pada anak muda yang mengantar dirinya menuju rumah sakit, melewati akses yang dibuka oleh Dokter Hans, jalur khusus pintu belakang. Biasanya hanya karyawan tertentu yang menempuh jalan tersebut di situasi mendesak. “Arya, Kak.” Jawabnya dengan sedikit keraguan yang takut-takut, King hanya mengangguk sembari membuka pintu. “Turunlah dan tenangkan dirimu atau ingin melarikan diri?” King mengatakannya dengan jelas, lalu memberikan kaki pada Dante yang menyambut kedatangan mereka. “Aish!” Dokter Hans langsung menutup hidung dan mulut ketika aroma anyir menguar, “kenapa kamu memotong kakinya?” “Mereka berisik, seharusnya kupotong lidah semuanya.” King menanggapi sembari melepas kemeja yang ternoda, memamerkan otot-otot bisep yang mulai kembali menunjukkan kebugara