Deon mengangguk paham saat King baru keluar dari kamar Belva, dia menemani sang gadis sampai terlelap. Rasa tak nyaman membuatnya sulit tertidur seorang diri, itulah alasan dirnya bersikap sangat berbeda di mata anak buahnya. Bahkan, sang sahabat belum pernah melihat keseriusan seperti saat ini. “Apa mereka masih belum menyadari keanehan dalam dirimu?” Deon bertanya setengah berbisik sambil menjajari langkah King, “kenapa harus putri agen itu? Kamu bahkan dulu juga dekat dengan istrinya, jangan sampai dia … ah, aku jadi memiliki pikiran buruk tentang kalian.” King langsung menendang betik kanan Deon yang melompat kesakitan, “Tutup mulutmu atau jadi pengarang novel romantis kalau masih memiliki pikiran sejenius itu.” Deon hanya mengumpat kesal, tetapi kembali menjajari langkah King. Dia