Di tempat lain dengan terang benderang lilin, dalam ruangan yang luas terdapat dua lelaki yang gelisah. Mereka tampak sangat jelas tidak sabar, lalu berjalan mondar-mandir. Setelah beberapa kali bolak-balik, salah satu dari mereka mulai kesal. “Bosmu membunuh kekasihku, apa aku masih harus percaya padanya?” bentak Betrand pada Galen yang memiliki nasib serupa, Yuan menjadi korban keganasan Brevis dan adiknya. Namun, apa yang bisa mereka lakukan selain diam? Mana mungkin melawan monster di bawah perlindungan ayahnya yang super kejam? Jika Galen melawan, nasib klannya akan benar-benar hancur oleh kelompok terbesar di Milan. “Jangan menjadi kekanakan saat nyawamu bisa melayang jika memilih membangkang, apa kau mau mati dan menyusul kekasihmu?” balas Galen dengan nada dingin, dia harus terl