“King, kamu akan terlambat meski berlari dengan kecepatan penuh.” Kalimat Deon ini menghentikan gerakannya yang menggila, dia sendiri masih belum bisa bergerak bebas karena becek dan gelap.
Hanya saja, mendengar Belva menjadi sandera membuat pria tersebut harus memejamkan mata sekali lagi. Ada apa dengan gadis itu? Dia membuat semua orang berada dalam bencana besar.
“Apa yang harus aku lakukan?” tanyanya mulai melemah dengan nada pasrah, dia menoleh saat dua orang yang semula ditinggalkan berhasil menyusul dengan keadaan baik-baik saja.
“Kalian harus menyiapkan posisi sniping sekarang.” Deon mengatakan hal yang mengerutkan kening King, bagaimana mereka akan menembak dari jarak yang sangat tidak masuk akal?
Pria itu mengarahkan tatapan menuju penginapan, berdiri di tepi jurang yang memi
