King sudah bersiap keluar dari kamar, melupakan hal paling mengganggu dalam hidup guna menyusun kembali strategi yang sempat porak-poranda karena banyak hal. Akan tetapi, nomor asing laing muncul di layar ponsel. Instuisi terbaik dalam diri bereaksi, dia tahu jika semua orang akan bermunculan di dalam waktu dekat. “King,” panggil sebuah suara yang sangat tidak asing di telinga sang lelaki, dia sudah memprediksi hal tersebut akan terjadi. Tak sia-sia ia meninggalkan nomor di hutan, Yuan tentu akan segera menghubungi secara pribadi. Sebab, wanita tersebut mudah sekali ditebak. Mereka pernah bersama bukan sekadar menjadi kekasih, tetapi partner terbaik di masa muda. “Kemampuanmu masih sangat bagus rupanya, syukurlah.” King hanya mengatakan kalimat tersebut sebagai sapaan basa-basi, sedangk