"Sha, Ferdy bilang kamu mau kerja di klinik dokter Rita? Apa benar, Nduk?" Bu Aida bertanya setelah mereka usai sarapan.
"Ya, Ma," jawab Shafira tanpa memandang Mama mertua.
"Kamu lagi hamil. Apa nggak akan kecapekan kalau kerja."
"Saya akan hati-hati, Ma."
"Tinggallah bersama mama, Nduk. Nggak usah pergi kemana-mana. Selama ini mama sudah menganggapmu seperti anak sendiri."
Shafira tersenyum, kemudian memandang Ferdy yang duduk berseberangan meja dengannya.
"Saya akan tinggal di klinik, Ma. Lagian kalau Mas Ferdy menikah lagi, saya yang nggak enak jika masih tetap tinggal sama, Mama."
Ferdy menatap tajam istrinya. Ada sorot geram disana. Shafira menanggapi tidak peduli. Kadang tidak perlu kata-kata kasar untuk menyindir seseorang. Dengan ucapan halus saja, yang bersangkutan sudah t
