KELAHIRAN

1177 Kata

Januari 2017  Suara tangis bayi terdengar nyaring dari ruang bersalin.   "Laki-laki, "kata dokter sambil mengangkat bayinya dan memberikannya pada perawat. Febi mengangkat kepalanya sedikit dan memandangi sosok mungil tanpa dosa itu dengan perasaan lelah dan bahagia.   Putranya! Putranya telah lahir. Putra yang kelak akan menjadi sandaran dukanya. Putra yang kelak akan melindunginya dari siapapun yang membuatnya menangis, marah, dan terluka. Putranya. Malaikatnya. Hati dan jiwanya. Dia ..., dia ..., anak Ervan! Febi membuang wajah ke samping. Air matanya ingin menetes tapi harus dia tahan. Ini hidupnya. Pilihannya. Dan dia bahagia. Harus bahagia. Pasti bahagia.   ***   "Halo, Feb. Selamat, ya akhirnya menjadi seorang ibu." Setelah meletakkan bingkisan buah dan bunga di meja

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN