“Lepaskan dia, Van!” Suara Adhit membuat Ervan terkejut dan menarik tubuh Shila hingga dia terlindung di belakangnya. Tangannya semakin keras memegangi bagian tubuh Shila. Semakin kuat Shila meronta semakin kuat pegangan Ervan. “Aku bilang kamu tidak boleh memberitahu suamimu, tapi kamu malah memberi tahu pacarmu. Jadi ini sebabnya kamu selalu mengulur waktu? Hahh!!! Begitu besar cintamu pada perempuan ini sampai rela datang jauh-jauh, Dhit? Kita lihat apa cintamu itu bisa menyelamatkan nyawanya.” Ervan tertawa putus asa. Dipelintirnya tangan Shila hingga dia menjerit kesakitan. Kejadian ini mulai memancing rasa ingin tahu petugas resepsionis yang berupaya menghubungi keamanan hotel. “Kalian semua! Jangan macam-macam!” Ancam Ervan sambil menempelkan pisau di leher Shila. “Siapa