37. Keinginan yang Tertunda

1149 Kata

“Kamu dari mana, Zam?” tanya Royyan begitu melihat adiknya memasuki rumah. Azzam mendongak sebentar lalu melanjutkan melepas dan menyimpan sandalnya di rak. “Dari rumah teman.” “Siapa?” Royyan mengernyit. “Kamu tidak pernah bercerita punya teman di Surabaya. Kuliah dan kerjamu ada di Malang.” “Mas, aku dulu ‘kan, sekolah dasar di sini sebelum ayah dan ibu pindah ke Jombang. Apa Mas lupa? Mas saja sempat sekolah SMP di daerah Siwalan.” Azzam memasuki rumah dan langsung menuju dapur, mencari air dingin. “Jadi, maksudmu kamu baru saja bertemu dengan teman SD-mu dulu?” cecar Royyan lagi. Dia duduk di depan televisi, tapi matanya terus menatap sang adik. “Iya, Mas,” jawab Azzam sambil menyeka mulutnya. Sebuah senyum misterius tersungging di bibirnya. “Kenapa tersenyum begitu? Kamu jangan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN