40. Tamparan yang Menyulut Harga Diri

1101 Kata

Kamar rawat inap itu tampak lebih cerah hari ini. Tirai terbuka lebar, membiarkan sinar matahari masuk dan membasuh ruangan dengan cahaya hangat. Seorang dokter muda baru saja keluar dari kamar setelah memberikan kabar baik. Kondisi Elhan membaik dan sudah diperbolehkan pulang. Tak lama kemudian, pintu kamar terbuka kembali. Nate masuk dengan langkah ringan. “Aku sudah urus semuanya. Administrasi beres, resep obat juga sudah diambil,” katanya sambil tersenyum hangat pada semua orang. “Kalau begitu, kita bisa langsung pulang.” Mariana mengangguk pelan. Ia berdiri, lalu membenahi posisi Elhan di pelukannya. Namun saat mereka hendak keluar dari kamar, Arsita menoleh dan berkata, “Ngomong-ngomong, kita belum makan siang, 'kan? Gimana kalau mampir makan dulu sebelum pulang?” Mariana dan N

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN