Keluarga Ilmani baru saja meninggalkan rumah. Telah disepakati bahwa tiga bulan lagi pernikahan Bayu dan Dia akan dilaksanakan. Saat ini, di kamar Kencana sedang terjadi huru-hara. Kencana memporak-porandakan kamar setelah para tamu pulang. Malam ini adalah malam yang paling kelam dalam hidupnya. "Sudah, Cana. Sudah! Jangan merusak barang-barang lagi. Nanti terdengar oleh ayahmu!" Bu Isnaini sibuk menenangkan putri sulungnya. Kencana mengamuk karena akhirnya keluarga Ilmani menyetujui pernikahan Bayu dan Dia. "Biar saja terdengar! Cana sudah tidak peduli lagi. Cana diperlakukan tidak adil hanya karena Cana anak bawaan Ibu!" Kencana berteriak histeris sembari menghempaskan rangkaian kosmetik di meja riasnya. Suara benda-benda pecah menggema di udara. "Dayu, bantu Ibu memegangi tetehmu