"Apa kamu benar-benar ingin menikahi Dia, Bayu?" Pak Suhardi menatap Bayu dalam-dalam. Saat ini kembali diadakan pertemuan antara kedua besar. Bedanya kali ini yang dibahas adalah pernikahan antara Bayu dengan Dia. Bukan dengan Kencana. Suasananya pun berbeda. Dari yang sebelumnya hangat dan penuh dengan canda tawa, menjadi kaku dan muram. Kencana, Dahayu dan Wahyu juga tidak ikut serta. Hanya ada kedua orang tua dan calon mempelai. "Benar, Pak," sahut Bayu tegas. "Apa yang membuatmu pada akhirnya memilih Dia?" tanya Pak Suhardi terus terang. Dia yang duduk di samping Bayu menahan napas. Ia takut kalau jawaban Bayu tidak meyakinkan. Orang seperti Bayu pasti sulit jikalau harus mengarang bebas. "Karena saya sudah jatuh cinta padanya, saat saya pertama kali melihatnya turun dari bus anta