“Makanya jangan berani main-main sama aku!” batin Leon menertawakan nasib sialnya Sean. ... Sean tidak lagi fokus untuk bekerja, dia menyibukkan dirinya mencari rumah dan juga mobil untuk Dinda. “Jika aku mati di tangan Jordan, setidaknya aku sudah menyiapkan kenang-kenangan untukmu Sayang,” tulis Sean pada sepucuk kertas lalu membubuhi namanya paling bawah. Dilipatnya kertas itu dan disimpan baik-baik, dia akan memberikan kertas tersebut bersamaan dengan mobil dan rumah. Sean sudah menyiapkan mobil pilihan dan rumah pilihannya, hanya menunggu waktu untuk bisa segera pulang dan menemui Dinda. Keesokan harinya, Jordan terbang ke negara di mana Sean bertugas. Jordan datang menemui Sean dengan muka marah. Plak! Sebuah tamparan keras mendarat di pipi Sean. Bhuk! Bhuk! Bhuk! Jordan k