Tiffany keluar dari kamarnya. Dengan susah payah, dia menuruni anak tangga satu persatu hingga menuju dapur. "Maid...?" Panggilnya, setelah duduk di kursi meja makan. "Iya Nona?" Ketua Maid datang. "Apa tuan semalam pulang?" Tanya Tiffany. "Maaf Nona. Sepertinya tidak, karena semalam saya yang menjaga gerbang." Tiffany mengangguk, "Baiklah terimakasih. Maid, kamu bisa buatkan saya s**u?" Secepat kilat, Ketua Maid mengangguk, "Dengan senang hati, Nona." Lalu wanita itu membuatkan s**u untuk Tiffany. Tiffany memperhatikan gerak-gerik Ketua Maid, tetapi pikirannya tak pernah luput dari Raka. Dia terus memikirkan keberadaan Raka. Karena, sudah dua hari ini lelaki itu tidak menginjakkan kaki di rumah ini. Terakhir Tiffany bertemu, saat Raka mengambil