Malamnya, setelah kejadian itu Tiffany terus merasa resah. Pikiran negatif terus-menerus memenuhi otaknya. Jam sudah menunjukan waktu setengah sebelas malam Tiffany merebahkan tubuhnya diatas ranjang, berusaha untuk tidur atau sekerdar memejamkan mata. **** "Satu botol lagi." Ujar Raka kepada batender, untuk yang ketiga kalinya. Bartender itu hanya bisa meringis melihat diri Raka yang sudah sangat parah. Brukk! Raka menggebrak meja bartender, "Cepetan!" Bartender itu tersentak lalu cepat-cepat dia mengambil sebotol minuman dan menuangkan ke dalam gelas Raka. Tiba-tiba ponselnya berbunyi, Raka mengumpat kesal lalu meraih benda itu yang terletak dimeja. Raka menyipitkan mata saat dilihatnya Rahma-lah yang menelpon. Segera dirinya m