58. Pulang Terlambat

1127 Kata

"Ron, ada yang tidak beres dengan hadirnya Larissa, dan menjadi alasan kenapa ayah selalu menolaknya. Oh, ya, masih ingat perihal foto itu, kan? Dan sepertinya, dia adikmu. Adik kita." Selepas panggilan terputus, lalu pesan masuk itu datang, Ron terpaku pada baris kalimat yang tersusun di sana, lalu Ron kembali mengunci layar ponselnya. Hingga tiba saat kini Ron dekap Larissa, sedang Larissa mendorongnya. Ron terkesiap, pun dengan istrinya. Larissa menatap tepat di mata Ron dengan sorotan yang tak bisa diartikan. Ron pun terbungkam. Suasana yang mendadak sulit diterjemahkan. "Jangan bercanda, Mas." Sekali lagi Larissa dorong tubuh Ron, tetapi Ron menahannya. Ron dekap erat-erat, tak peduli kalau Larissa enggan didekap. Sementara itu, Affa nyenyak di kasur. Dia emut-emut jempol di kala

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN