Malam itu Larissa tidur dengan nyenyak, terlebih dia sempatkan untuk bilang, "Tolong ... ke depannya, apa pun itu, segala hal tentang Mas, tolong libatkan aku. Apalagi perihal putusan, senggaknya, tolong beri tahu aku. Jangan buat aku seperti orang bodoh, lebih-lebih yang kamu bohongi." "Iya, Sayang. Mas minta maaf. Janji tidak akan seperti itu lagi. Maaf, ya?" Sambil merengkuh Larissa dan menenggelamkan wajah cantik itu dalam d**a. Akhir dari malam di sebelum keduanya terpejam, lega, napas seolah baru dapat dihirup tanpa ada arus debu problema. Ya ampun. Begitu baru benar. Karena di sini, saat ini ... rasa takut kehilangan milik Ron atas Larissa jauh lebih tinggi, perasaannya untuk perempuan 20 tahunan itu terasa sungguh dan luas, yang apabila Larissa pergi, hampalah dia, Ron rasa ha