Matanya perlahan terbuka, Deema merasakan pusing menyerang kepalanya. Saat ini, kepalanya benar-benar sakit, dan seperti ada sesuatu yang menyumbat aliran hidung dan mulutnya. Buru-buru Deema bangun, membuka masker oksigennya dan mengeluarkan cairan yang ia rasakan di dalam hidungnya. ''Huh ....'' ''Sayang!'' Aiden yang selesai keluar dari wardrobe pun terkejut karena Deema tiba-tiba bangun dan tangannya sudah memegang darah segar yang keluar dari hidungnya. Untung saja dengan sigap, bibi yang ada di sana membantu Deema. Aiden langsung menghampiri Deema dan duduk di sebelahnya. ''Bi, tolong telpon dokter Ari, sekarang,'' ucap Aiden kepada asisten rumah tangganya. Bibi itu pun pergi untuk menelpon dokter keluarga Aiden. Aiden mengusap kepala Deema. ''Kamu baik-baik aja?'' tan