"Aku enggak bisa, Sa. Mas Attar memang cuma anak teman mama, tapi dia pernah nemenin waktu aku sedang kesulitan tanpa kamu. Aku tetap akan ngusahain datang ke acara pernikahan Mas Attar!" Nada suara Rindu mulai meninggi. "Jadi, kamu lebih memilih Attar daripada aku?" "Kenapa pertanyaan kamu gitu sih, Sa? Ini bukan masalah aku milih Mas Attar atau kamu. Kenapa omongan kamu jadi enggak enak gini? Udah ah aku capek ngomong sama kamu. Aku mau mandi." Rindu bangkit dari duduknya menuju kamar mandi. Dia sedikit membanting pintu kamar mandi. Dia merasa kesal dengan sikap Aksa yang seolah tidak memberikan izin untuknya pergi ke Jerman bersama menghadiri pernikahan Attar. Padahal itu adalah momen yang sangat ditunggu Rindu. Rindu pikir Aksa tidak paham dengan ini. Setelah satu jam berendam di k