“Permisi dok.” suster muda yang tadi berjalan bersama Ricky kini sudah melanjutkan pekerjaannya lagi. Kepala Ricky hanya mengangguk, dirinya lanjut memasuki lift menuju lantai lima di mana ruang Presdir Liau berada. Lelaki ini juga tidak tahu apa yang akan diobrolkan sang pemilik rumah sakit ini padanya. “Brenda sudah datang apa belum ya?” “Kalau dia datang, sekalian saja nanti aku ajak makan siang sambil membicarakan kesalah pahaman kemarin waktu di klinik.” Ting...! Karena di dalam lift khusus hanya dirinya seorang, jadilah Ricky tidak perlu berebut ketika keluar lift seperti yang terjadi jika naik di lift umum rumah sakit. *** “Awas saja nanti dia kalau ditanya terus jawabnya tidak sengaja. Mana ada orang mencolek dagu itu insiden tidak sengaja.” Tubuh mungil nan rampingnya dia