"Buka mulutnya." suara lembut Brenda tidak terdengar begitu jelas karena kabur terbawa angin. Meski suara sang Mama terbawa angin, gadis kecil ini masih bisa mendengarnya. Zatteya menurut, dia membuka mulut saat Brenda menyodorkan buah strawberry padanya. Zatteya sedikit kesusahan saat akan menggigit karena ukuran strawberry itu cukup besar dari ukuran biasanya. Bahkan untuk ukuran mulut orang dewasa pun masih kebesaran. "Dikit-dikit sayang gigitnya." Brenda kini memberikan garpu yang dia pakai untuk menusuk buah strawberry tadi kepada Zatteya. Tentunya garpu itu disediakan oleh pihak resto, mana mungkin Brenda repot-repot membawa garpu sendiri dari rumah. "Bagaimana rasanya Kak, asam?" Brenda ngilu sendiri saat melihat ekspresi Zatteya yang seperti orang keaseman. "Tidak terlalu asam,