124. Epilog

1291 Kata

“Papa, Mama... Ingat umur dong, kalian sudah tua. Ya masa sedot-sedotan bibir di dapur.” seru seorang gadis berambut panjang yang sudah berdiri di samping Ricky dan Brenda. Refleks Ricky menjauhkan kepalanya dari kepala Brenda usai mendengar seruan sang anak sulung yang sudah tumbuh menjadi gadis remaja. Siapa lagi anak itu kalau bukan Zatteya. “Papa sudah beruban banyak masih suka remas-remas Mama...” kali ini ganti suara putra mereka yang baru saja berdiri di samping sang kakak. “Itu tangannya Papa, masih di dadanya Mama saja. Mana kancing dasternya Mama terbuka lagi.” tak tanggung-tanggung, Zatteya menunjuk tangan Ricky yang memang belum berpindah dari d**a Brenda. “Apaan? Papa itu tadi malah mau mengancingkan daster Mama yang terbuka.” karena saking gugupnya sudah ketahuan untuk ya

Cerita bagus bermula dari sini

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN