"Maaf ya, aku tidak bisa menemani Abang ke acaranya. Karena aku, Abang tidak bisa kumpul sama teman dekat Abang." Ricky kaget mendengar perkataan Brenda. Dia tersenyum sembari menggelengkan kepalanya. Dia memegang kedua pipi istrinya sayang. "Kamu tidak salah, jadi tidak perlu ada yang dimaafkan. Lagi pula aku lebih suka menghabiskan waktu sama kamu ketimbang jauh-jauh dari kamu." "Cis... Bisa saja gombalnya." Brenda tersipu, walau dia tidak bisa melihat tapi tetap saja kedua pipinya merona mendengar gombalan Ricky. "Aku sampai kapan di rumah sakit?" "Sampai sembuh sayang, kenapa?" "Aku kangen Teya." embusan napas terdengar dari Brenda. Ricky mengerti, pasti Brenda sangat merindukan putri mereka. Dari awal Brenda masuk rumah sakit, belum sekali pun Teya dibawa ke rumah sakit karena