“Maafkan aku yang tak menemani sampai acara selesai,” kata Giselle penuh penyesalan. Suapannnya tak lagi selahap sebelumnya. Meski Justin tak menyinggung mengenai absennya Giselle selama di acara perjamuan, tapi Giselle tahu diri. Ia harus bicara langsung dengan sang bos. “Tak masalah,” kata Justin menyuap omelet yang tersaji untuknya. “Wajahmu memang terlihat kelelahan, aku yang seharusnya minta maaf karena memaksamu untuk turut serta.” Pria itu pun meletakkan alat makannya perlahan. Lantas menjulurkan tangan demi mengusap rambut Giselle yang tampak rapi tersisir. Masih mengenakan piyama tidurnya, hanya sekadar mencuci muka dan membuat tampilan agak rapi, Giselle memilih makan di dalam kamar. Berhubung kamar yang ia tempati cukup luas, pun tersedia meja serta kursi makan meski modelnya

