62 – Jarak, Cemburu, Rindu

2368 Kata

“Bang, udah. Neng capek ...” rengekku lemah, tidak punya tenaga lagi untuk menjauh atau menarik diri. Tulang seperti rontok, karena Mas Bima yang kalap. Aku ngeri mengingat dia hilang kendali saat melihat rambutku dikepang rapi. “Katanya sekali, tapi ini-mh ...” Refleks aku menggigit bibir dan memejamkan mata, kelepasan mendesah lagi. “Neng capek, Bang-hh ...” “Tanggung, Neng.” Mas Bima menggeram di belakang sana. Bisa kurasakan sekarang, punggungku bertemu kulit dadanya. Bergesekan, memberi gelenyar yang membuat merinding. Dia bahkan memberi kecupan di tengkuk, juga mengulum cuping telingaku. “Sudah Abang bilang jangan menggoda, tapi Neng bebal. Kalau sudah begini, siapa yang bisa disalahkan?” Kedua tangan yang kudijadikan tumpuan, kini tidak bisa lagi menopang tubuh. Wajahku ambruk beg

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN