47 – Rumah yang Merindukan Pemiliknya

1991 Kata

Interaksiku dan Oma Ayu lewat ponsel tidak pernah putus. Setiap hari, bahkan setiap beberapa jam sekali selalu ada. Meskipun intensitas pertemuan belakangan terasa jarang. Aku tidak mengatakan aku terlalu sibuk, hanya saja beberapa hal memang mencuri perhatian lebih dari biasanya. Masalah pekerjaan, skripsi, juga ... Mas Bima. Sekarang saat ada waktu luang, tentu kupergunakan sebaik mungkin untuk berkunjung ke rumah utama. Hanya sendiri, menggunakan motor, di pukul sepuluh pagi menjelang siang. Karena sudah cukup terbiasa menggunakan motor, dengan lihai aku melewati padatnya jalanan. Rambut yang dikuncir kuda, ujungnya tertiup angin karena bebas dari helm. Siang ini terik, tapi aku cukup terlindungi dengan mengenakan jaket dan kaos tangan. Tadi sempat aku membeli buah-buahan, juga donat

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN