Epilog

1765 Kata

Bima merasa seluruh persendiannya lemas saat melihat Asha berjuang membawa putra mereka ke dunia. Rambutnya lepek, wajahnya bersimbah keringat. Kernyitan dalam di kening menunjukkan kalau dia benar-benar berusaha keras. Mata Bima sampai memerah, hampir tidak sanggup melihat istrinya kesakitan. Dia rela tangannya dicakar hingga meninggalkan bekas luka dalam, rela dijambak bahkan dipukul demi bisa membantu mengurangi rasa sakit yang mendera. Namun Asha yang tangguh, tidak pernah mengandalkan orang lain di luar batas. Dia hanya menggenggam erat tangan Bima, mengerahkan seluruh tenaga untuk mengejan. Tidak henti-hentinya Bima mengecupi punggung tangan Asha, mengusapi puncak kepalanya seraya membisikkan kata cinta. Memberitahukan bahwa betapa dia sangat mengagumi Asha. Betapa dia memuja istri

Cerita bagus bermula dari sini

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN