Xien yang telah merasa menyesal kini memutuskan untuk membersihkan dirinya dan berniat untuk berjalan-jalan ke taman. Mungkin ia membutuhkan waktu untuk merenung di bawah pohon untuk sesaat. Paling tidak sampai Pangeran Rexi mau memaafkannya.
Sebenarnya ia ingin meminta maaf secara langsung kepada Pangeran Rexi, tapi apalah daya ketika kadar kegengsiannya cukup tinggi untuk berani meminta maaf. Xien kini hanya bisa berjalan dengan gontai menuju taman, pikirannya benar-benar kalut. Ia tidak ingin diabaikan seperti saat ini oleh Pangeran Rexi setelah mengetahui kebenarannya, tapi di sisi lain ia juga malu untuk meminta maaf padanya.
Sebenarnya disini ia yang salah, tapi harus bagaimana lagi. Ini semua sudah terlanjur terjadi, dia tidak bisa memutar balikkan keadaan seperti sebe
