Dara menyandarkan kepalanya di bahu Bagas, tak mau seinchi pun melepaskan pelukannya. Pokoknya Bagas dikekepin mulu. "Wih gila lo Gas, kenapa gak kabar-kabar pas kawinan!" Protes teman-temannya. Bagas mengusap kepala istrinya sekilas, menoleh menatap lurus teman-temannya. "Sorry, soalnya emang cuma ngundang keluarga deket." Dara nampak tak peduli meskipun sekarang jadi pusat perhatian, ia malah sengaja gelendotan di lengan Bagas dengan tampang songongnya. Tentu saja membuat Bagas sedikit terhibur. "Kenapa gak hubungi aku, kan aku bisa jemput." "Lowbet!" Ketus Dara. Bagas jadi sedikit mengernyit mendengar nada suara istrinya. "Kenapa marah?" Dara spontan duduk tegak, tatapannya mengarah lurus kepada suaminya. "Siapa cewek tadi? Kamu aku tinggalin sebentar udah diambil orang, padahal a