Hening. Empat orang disana tidak ada yang bersuara, Bagas masih duduk tegak dengan gejolak jantung makin menggila. "Pak." Ujarnya karena sesungguhnya bingung dengan situasi sekarang. Heri terlihat bersedekap tenang sambil menyorot lurus Bagas. "Kamu mengaku sedang berpacaran dengan Dara kan?" Tanyanya balik yang hanya bisa diangguki kebingungan Bagas. Heri mengangguk kecil, memasang tampang misterius. "Trus apa?" "Maksud Bapak?" Bagas akhirnya menyuarakan pikirannya. "Kamu nemuin saya cuma buat bilang pacaran doang? Kalau cuma begitu seharusnya tidak perlu repot-repot datang kesini." Dara mendelik kaget mendengar penuturan Papah nya, baru tau kalau Papah nya yang suka ngelawak bisa serem begini. Bagas mulai sedikit ketakutan karena sepertinya orang tua Dara tidak merestuinya, seharus