Jangan ditanya lagi bagaimana ekspresi Nayla. Dengan mulut terbuka dan mata membola seolah hampir keluar dari tempatnya, wanita itu menggeleng-gelengkan kepalanya. "Lo nggak lagi boongin gue kan?"
"Ya serah lo lah mau percaya atau enggak. Bukan urusan gue juga. Tugas gue hanya ngejawab apa yang lo tanyakan. Dan sekali lagi gue ingatin ke lo. Kalau lo terus menerus cari masalah sama Alina, lo salah lawan. Karir lo taruhannya." Ernes memberikan peringatan.
Nayla mengatupkan mulutnya rapat-rapat. Ini sulit dipercaya. Tapi melihat kembali bagaimana keakraban Wildan, Surya Darma dan Alina membuat Nayla lagi-lagi harus berpikir realistis bahwa apa yang Ernes katakan memang benar adanya.
"Lo kalau udah nggak ada urusan sama gue, keluar sana. Gue mau kerja!" usir Ernes membuat Nayla mendelik ju
