Hikam yang mendesak, tiba-tiba mendengar suara teriakan perempuan muda di toilet wanita. Teriakan itu semakin keras, dan dia menoleh ke belakang, tidak ada orang selain dirinya. “Tolong, saya terkunci. Tolong saya!” Hikam akhirnya memutuskan masuk ke dalam toilet wanita, dan langsung melangkah menuju pintu yang digedor-gedor dari dalam. Hikam mencoba mendorong kuat, tapi tidak bisa. “Kenapa bisa rusak?” Bening yang masih berada di dalam toilet terkejut, karena mendengar suara laki-laki di luar pintu. Suaranya gugup saat menjawab, “Mungkin saya terlalu kuat menarik, pengait kecilnya lepas.” Hikam semakin sesak, “Bisa tunggu? Aku buang air dulu.” “Ya.” Hikam berdecak kecil, mau tidak mau dia menumpang buang air di dalam salah satu toilet wanita, karena sudah di “ujung tanduk”. Beni