Bab 107. Khawatir Winda

1033 Kata

“Tapi mama Beno itu sebenarnya sangat beruntung punya Dinar dan Beno, keduanya sangat menyayanginya. Apalagi asistennya yang namanya Bik Ndari, itu setianya minta ampun, ‘loh, Win.” “Oh, ya? Eh, bukannya Bik Ndari itu mama angkatnya Bening, gadis yang mau dijodohin sama Beno? Terus bagaimana sikap dia sama kamu?” Sandra tertawa kecil. “Dia bilang ke aku kalo sebenarnya mama Beno kurang menyetujui Beno dan Bening. Karena … Bening “anak” Bik Ndari. Hm … soal se ta tus.” Gantian Winda yang tertawa. “Ya, kita tahulah, mama Dinar dan Beno itu materialistis, begitu melihat aku dan tahu pekerjaanku, dia langsung setuju.” “Haha, Sandra.” “Tapi aku yakin dia tidak lagi seperti dulu, karena Bik Ndari yang meyakinkanku juga.” Sandra mengamati Winda yang semakin hari semakin cantik dan bahagia,

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN