Jam delapan pagi, mereka sudah bangun, bersiap meninggalkan rumah yang disewa. Halim dan Kikan sudah mengeluarkan koper mereka di ruang tengah. Kikan juga sudah membuat pancake untuk sarapan mereka. Felora sudah bersiap, menarik kopernya, Sagara segera membantunya. “Minum obatmu dengan teratur Felora, kalau terasa ada yang tidak beres, merasa sakit, segera beritahu Sagara.” pesan Kikan. “Iya,” “Bersikap dewasa, jangan terlalu manja pada Sagara. Kami akan tunggu di Berlin nanti, Aunty Rimar kesal sebenarnya kamu enggak datang bersama kami, dia sudah kangen kamu.” “Aku nanti menyusul, bersama Sagara.” Ujarnya dengan semangat. Halim menatap keduanya, “kami titip Felora, kami percaya kamu akan menjaganya dengan baik. Kalau ada apa pun sekiranya butuh pendapat Ayah atau Bunda, segera