Kian Membaik, Siap Memulai...

2314 Kata

Pria itu memasuki apartemennya sambil coba menelepon seseorang, ia melonggarkan dasi dan beberapa kancing kemejanya. Berdiri depan pembatas dari kaca yang menunjukkan lanskap kota di malam hari. “Kenapa kamu terus menggangguku?” begitu teleponnya di angkat, ia segera menjawabnya. Dia membenci teror terus-menerus dari orang tersebut, meski sudah coba mengabaikannya. “Untuk menghentikanmu melakukan hal-hal tidak berguna, menyia-nyiakan hidupmu!” ujarnya dengan tegas-ketegangan yang bahkan terasa meski mereka bicara hanya melalui telepon. Sudut bibirnya tertarik, seolah sudah kebal dan tidak bisa diberi masukkan. “Itu yang kulakukan dulu, menyia-nyiakan kehidupanku demi ambisi mereka. Kali ini, aku tidak bisa lagi mereka kendalikan. Aku telah memutuskan!” “Kamu sudah terlambat, percay

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN