“Enaaaak!” Felora tersenyum dengan hasil pancake untuk sarapan mereka. Menempati rumah baru sudah satu minggu, membuat sarapan bersama sambil bermesraan sudah jadi rutinitas menyenangkan untuk keduanya. “Pakai buah apa?” Sagara tahu istrinya tidak suka bila atas pancake mereka polos, atau hanya pakai sirup maple saja. “Pisang sama blueberry, masih ada sayang?” Sagara mengangguk segera mengambil dari kulkas. Kembali ke sisi Felora mulai memotong pisangnya, Felora mencuri satu blueberry dan menahannya di bibir. Sagara tersenyum menunduk, menautkan bibir untuk membagi blueberry dengan Felora. Pipi Felora masih saja merona. “Sweet...” “Ih!” “Lho enggak sengaja mancing aku biar di kiss?” ledek Sagara. Felora terkekeh malu. Lanjut menyiapkan sarapan mereka, kemudian Felora membaw